Installasi Windows 10 dan Ubuntu di Sony Vaio

Pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai proses installasi Windows 10 dan Ubuntu 15.10 di Sony Vaio Pro 13. Pada tulisan sebelumnya yaitu installasi windows 8 dan Ubuntu saya berhasil memadukan antara Windows 8 dengan Ubuntu 14.04 di laptop Vaio. Setelah hadir Windows 10 dan karena saya pun tidak terlalu suka dengan tampilan Windows 8 akhirnya saya memutuskan untuk upgrade ke Windows 10. Selain versi windows yang di upgrade versi ubuntu yang saya gunakan juga upgrade menjadi Ubuntu 15.10.

Langkah-langkah yang dilakukan kurang lebih sama dengan langkah pada saat dual boot di windows 8 dan Ubuntu 14.04. Namun, ada beberapa langkah tambahan agar Windows 10 dan Ubuntu 15.10 menjadi soulmate di laptop Vaio saya. Pada kasus yang saya alami, setelah melakukan installasi Windows 10 kemudian dilanjutkan dengan Ubuntu 15.10, akan tetapi grub tidak muncul sehingga setelah restart akan selalu menuju ke Windows. Untuk itu, target utama yang harus dilakukan adalah menampilkan grub (bisa dilihat pada link tulisan saya diatas).

Setelah grub muncul, voila, ternyata windows kini tidak bisa diakses walaupun sudah di klik link menuju ke Windows. Untuk mengatasi ini kita harus melakukan beberapa langkah yaitu install tool boot-repair seperti bisa dilihat pada link ini. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut:

sudo add-apt-repository ppa:yannubuntu/boot-repair
sudo apt-get update
sudo apt-get install -y boot-repair && boot-repair

Setelah melakukan langkah diatas Windows dan Ubuntu kini bisa diakses hanya saja menunya terlalu banyak. Langkah berikutnya kita akan melakukan proses perapihan menu karena selain ‘merusak keindahan‘ ada beberapa link yang tidak dapat diakses sehingga terasa menggangu. Untuk merapikan menu yang ada kita bisa menghapus atau comment menu-menu yang tidak digunakan. Adapun syntax untuk mengubah konfigurasi menu tersebut adalah sebagai berikut:

sudo gedit /boot/grub/grub.cfg

Setelah terbuka kita ubah menjadi seperti pada penampakan dibawah (lihat bagian akhir file grub.cfg). Pada laptop yang saya yang aktif adalah bagian “Windows Boot UEFI bkpbootx64.efi
[spoiler title=”Konfigurasi Akhir Grub”]

#menuentry “Windows UEFI bootmgfw.efi” {
#search –fs-uuid –no-floppy –set=root F876-6844
#chainloader (${root})/EFI/Microsoft/Boot/bootmgfw.efi
#}

#menuentry “Windows UEFI loader” {
#search –fs-uuid –no-floppy –set=root F876-6844
#chainloader (${root})/EFI/Microsoft/Boot/MokManager.efi
#}

menuentry “Windows Boot UEFI bkpbootx64.efi” {
search –fs-uuid –no-floppy –set=root F876-6844
chainloader (${root})/EFI/Boot/bkpbootx64.efi
}

#menuentry “EFI/ubuntu/MokManager.efi” {
#search –fs-uuid –no-floppy –set=root F876-6844
#chainloader (${root})/EFI/ubuntu/MokManager.efi
#}

#menuentry “Windows UEFI recovery bootmgfw.efi” {
#search –fs-uuid –no-floppy –set=root C604-651E
#chainloader (${root})/EFI/Microsoft/Boot/bootmgfw.efi
#}

#menuentry “Windows Boot UEFI recovery” {
#search –fs-uuid –no-floppy –set=root C604-651E
#chainloader (${root})/EFI/Boot/bkpbootx64.efi
#}
### END /etc/grub.d/25_custom ###

### BEGIN /etc/grub.d/30_os-prober ###
#menuentry ‘Windows Boot Manager (on /dev/sda3)’ –class windows –class os $menuentry_id_option ‘osprober-efi-F876-6844′ {
# insmod part_gpt
# insmod fat
# set root=’hd0,gpt3’
# if [ x$feature_platform_search_hint = xy ]; then
# search –no-floppy –fs-uuid –set=root –hint-bios=hd0,gpt3 –hint-efi=hd0,gpt3 –hint-baremetal=ahci0,gpt3 F876-6844
# else
# search –no-floppy –fs-uuid –set=root F876-6844
# fi
# chainloader /EFI/Microsoft/Boot/bootmgfw.efi
#}
#set timeout_style=menu
#if [ “${timeout}” = 0 ]; then
# set timeout=10
#fi
### END /etc/grub.d/30_os-prober ###

### BEGIN /etc/grub.d/30_uefi-firmware ###
menuentry ‘System setup’ $menuentry_id_option ‘uefi-firmware’ {
fwsetup
}
### END /etc/grub.d/30_uefi-firmware ###

[/spoiler]

Setelah langkah terakhir, ada sedikit permasalahan yang mengganggu yaitu partisi swap muncul menjadi drive tersendiri pada windows. Jika anda ingin menghilangkannya dapat dilihat pada tulisan berikut.

Leave a Reply